Minggu, 05 Januari 2014

Guru besar kami

KI NGABEHI SURO DIWIRYO

Muhamad Masdan lahir pada 1869 di daerah Gresik (Jawa Timur). Kelak kemudian putra tertua Ki Ngabehi Soeromihardjo ini dikenal dengan dengan nama Ki Ageng Hadji Ngabehi Soerodiwirdjo (Eyang Suro).

Setahun setelah menyelesaikan pendidikan formal setingkat SD, beliau mendapat pekerjaan magang sebagai juru tulis pada seorang kontroler (orang Belanda). Selain bekerja, beliau tetap meneruskan belajar di Pesantren Tebuireng (Jombang). Dari Pesantren inilah, Eyang Suro mulai mendalami ilmu agama dan pencak silat sekaligus. Kombinasi ini terus menjadi pola belajar yang beliau dapatkan selepas dari Tebuireng. Seperti ketika kemudian ditugaskan sebagai pegawai pengawas di Bandung, dimana selain menambah wawasan agama dari guru setempat, juga mendapatkan ilmu pencak silat aliran Pasundan seperti Cimande, Cikalong, Cipetir, Cibaduyut, Cimalaya dan Sumedangan.

Hanya setahun di Bandung, beliau harus pindah kerja ke Jakarta (Batavia). Dan selama di Jakarta pun, beliau menggunakan kesempatan untuk memperdalam ilmunya pada guru agama yang juga mengajarkan pencak silat aliran Betawen, Kwitang dan Monyetan. Setelah setahun, kemudian harus pindah kerja lagi ke Bengkulu selama 6 bulan, lalu ke Padang (Sumatra Barat). Di daerah ini, beliau tinggal hampir selama empat tahun dan juga tetap meneruskan belajar. Namun dalam budaya Minangkabau pada saat itu, mempelajari pencak silat setempat tidak mudah. Guru-guru tingkat tinggi umumnya adalah juga seorang sufi yang tidak sembarangan mengajarkan ilmu atau mengangkat murid. Salah seorang guru Eyang Suro di sini adalah Datuk Rajo Batuah. Selama di Sumatra Barat ini, beliau juga menambah penguasaan ilmu pencak silatnya dari aliran Minangkabau dan Bukittinggi. Selanjutnya Eyang Suro harus pindah tempat kerja lagi ke Aceh yang memungkinkannya memperdalam ilmu dari guru-guru di daerah setempat seperti Tengku Achmad Mulia Ibrahim, dll yang selain mengajarkan agama juga pencak silat Aceh.

Setelah empat tahun berada di Aceh, Eyang Suro kembali ke Surabaya (Jawa Timur). Ketika kemudian mulai banyak murid yang bermaksud belajar kepadanya maka agar lebih terorganisasikan kemudian dibentuk perguruan pencak silat dengan nama (dalam ejaan baru) Joyo Gendilo Cipto Mulyo / Sedulur Tunggal Kecer. Sebuah perguruan pencak silat yang kelak berkembang menjadi banyak perguruan seperti Persaudaraan Setia Hati, Setia Hati Terate, KPS Nusantara, dan beberapa nama perguruan pencak silat lainnya lagi.

Walaupun menguasai pencak silat tingkat tinggi dari berbagai daerah di Nusantara, namun justru oleh mereka yang mengenalnya, Eyang Suro sendiri dikatakan sebagai pribadi yang sangat sabar dan ramah. Beliau sendiri mengajarkan bahwa pada tingkatan tertinggi, olah pencak silat bukan lagi pada fisik tetapi spiritual, menuju pengenalan jatidiri sejati. Meskipun tidak banyak, namun ada murid-murid beliau yang kemudian mencapai tingkatan tersebut. Diantaranya alm. 
Bp. Bambang Soebijantoro Karto Koesoemo (terakhir menjabat sebagai Bupati Ngawi pada 1965-1967), salah seorang keponakan beliau yang karena kecerdasannya (antara lain menguasai beragam bahasa asing secara otodidak) juga menjadi penerjemah pemerintah untuk para tamu negara. Pada 2006, seorang murid (kini tinggal di Taiwan bersama keluarganya) yang sebelumnya telah menyelesaikan jenjang pendekar dari salah satu Perguruan beliau di Madiun juga kemudian mencapai tingkatan pencerahan tersebut.

Fort the kock

Fort de Kock (Sejarah Benteng Fort De Kock)

Perjalanan wisata ke Kota Bukittinggi memang akan memberikan sesuatu yang beragam. Iklimnya yang sejuk karena berada di dataran tinggi, sekitar 930 meter dari permukaan laut membuat anda akan merasa rileks di Kota ini. Kota yang berjarak kurang lebih 90 Km dari pusat Kota Padang terse­but ternyata banyak memiliki bangunan kuno bersejarah, yang merupakan peninggalan dari masa penjajahan Belanda di Indonesia. Salah satunya ialah Fort de Kock
Belanda saat menduduki Kota Bukittinggi. Nama Fort de Kock sendiri, ternyata adalah nama lama dari Bukit­tinggi. Benteng ini dibangun pada masa Perang Paderi, sekitar tahun 1825 oleh Kapt. Bauer. Bangunan kokoh yang itu dibangun di atas Bukit Jirek, dan awalnya diberi nama Sterrenschans. Lalu, tak lama namanya berubah menjadi Fort de Kock, oleh Hendrik Merkus de Kock, yang merupakan salah satu tokoh militer Belanda.
Usai membangun benteng tersebut, beberapa tahun kemu­dian di sekitar benteng ini berkembang sebuah kota yang juga diberi nama Fort de Kock. Dan kini berubah nama menjadi Bukittinggi.
Semasa pemerintahan Be­lan­da, Bukittinggi dijadikan sebagai salah satu pusat peme­rintahan, kota ini disebut sebagai Gemetelyk Resort pada tahun 1828. Sejak tahun 1825 pemerintah koloial Belan­da telah mendirikan sebuah benteng di kota ini sebagai tempat pertahanan, yang hingga kini para wisatawan dapat melihat langsung benteng tersebut yaitu Fort de Kock. Selain itu, kota ini tak hanya dijadikan sebagai pusat peme­rintahan dan tempat pertahanan bagi pemerintah kolonial Belanda, namun juga dijadikan sebagai tempat peristirahatan para opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya.
Fort de Kock juga diba­ngun sebagai lambang bahwa Kolonial Belanda telah berhasil menduduki daerah di Sumatera Barat. Benteng tersebut meru­pakan tanda penjajahan dan perluasan kekuasaan Belanda terhadap Bukittinggi, Agam, dan Pasaman. Belanda memang cerdik untuk menduduki Su­ma­tera Barat, mereka meman­faatkan konflik intern saat itu, yaitu konflik yang terjadi antara kelompok adat dan kelompok agama. Bahkan Belanda sendiri ikut membantu kelompok adat, guna menekan kelompok aga­ma selama Perang Paderi yang berlangsung 1821 hingga tahun 1837.
Belanda yang membantu kaum adat melahirkan sebuah kesepakatan bahwa Belanda diperbolehkan membangun basis pertahan militer yang dibangun Kaptain Bauer di puncak Bukit Jirek Hill, yang kemudian diberi nama Fort de Kock.
Setelah membangun di Bukit Jirek, Pemerintah Kolo­nial Belanda pun melanjutkan rencananyamengambil alih beberapa bukit lagi seperti Bukit Sarang Gagak, Bukit Tambun Tulang, Bukit Cubadak Bungkuak, dan Bukit Malam­bung. Di daerah tersebut juga dibangun gedung perkantoran, rumah dinas pemerintah, kom­pleks pemakaman, pasar, sarana transportasi, sekolah juga tempat rekreasi. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Kolonial Belanda tersebut dalam istilah Minangkabau dikenal dengan “tajua nagari ka Bulando” yang berarti Terjual negeri pada Belanda. Di masa itu memang, Kolonial Belanda menguasai 75 persen  wilayah dari lima desa yang dijadikan pusat perdagangan.
Sejak direnovasi pada tahun 2002 lalu oleh pemerintah daerah, Fort de Kock, kawasan benteng kini menjadi Taman Kota Bukittinggi (Bukittinggi City Park) dan Taman Burung Tropis (Tropical Bird Park). Disini anda tak hanya disajikan pemandangan alam, anda bersa­ma kelaurag juga menemui beberapa satwa burung yang menjadi koleksi di taman ini.
Setelah mengetahui banyak hal tentang catatan sejarah mengenai Fort de Kock ada baiknya anda santai sejenak di kawasan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, yang lokasinya satu kompleks de­ngan benteng peninggalan Belanda tersebut. Selain itu di kompleks Kebun Binatang tersebut juga terdapat Museum Rumah Adat Baanjuang. Anda tak perlu bingung saat mema­suki kawasan itu, benteng terletak di bukit sebelah kiri pintu masuk. Sedangkan kebun binatang dan museum berben­tuk rumah gadang tersebut berada di bukit sebelah kanan.
Keduanya dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh yang di bawahnya adalah jalan raya kota Bukittinggi. Kawasan ini hanya terletak 1 km dari pusat kota Bukit Tinggi yaitu kawa­san Jam Gadang, tepatnya di terusan jalan Tuanku nan Renceh.
Dari atas jembatan anda dapat menikmati pemandangan pegunungan dan ngarai yang ada di sekitar kawasan tersebut seperti Ngarai Sianok, Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gung Sago dan Gunung Tan­dikek

Kesatria Hati

ksatria hati

Melihat lebih luas pada hamparan pemikiran yang realistis.Saya meyakini falsafah sesepuh SH :Sekeras-kerasnya  hati dan pribadi seseorang akan luluh juga jika di hadapi dengan kelembutan dan kasih sayang.
Tapi dimanakah falasafah ini sekarang berada ?di dalam hati sering datang danpergi,Nafsu ingin membunuhsering menghampiri…karena kenyataan dalam hidup ini.kalau tidakdiserang yang diserang,kalau menghindar itu butuhkesabaran,kalau tidakmenghindar pasti akan berlawanan……sebenarnyasikap seperti apa yang paling bijaksana sebagai seorang pesilat ketika menghadapi  setiap permasalahan?
Saya coba untuk menterjemahkannya dengan segenap kemampuan ,walau ini tidak cukup untuk melampiaskan rasa jengkel.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya, terhadap para pendahulu ilmu beladiri,serta apa yangdiajarkan mereka, saya mencoba menulis apa yang saya bisa artikan sampai saat ini. Lagi pula, saya hanyalah manusia dalam perjalanan.
Pertama adalah saya sering kali mendengar banyak sekali ocehan gak jelas dariteman- teman saya, tentang gimana mereka bertahan kalau diserang. Dengan hormat terhadap kaum feminis, dan pemerhatikemanusiaan, perkelahian itutidak mengenal belas kasihan, perkelahianitu bukan kompetisi dengansegala aturan.
Perkelahian adalah  dimana makluk mengeluarkan insting dasar mereka untuk bertahan hidup, tidak ada lg batas halal atau haram,mereka akan mengoptimalkan seluruh potensi dirinya, untuk selamat.Bukan semata baku hantam bogem mentah, atau saling mengunci satu sama lain.Bayangkan sebuah tusuk gigi pun bisa melukai atau membunuh orang bila ditancapkan di mata atau bagian tubuh yang lunak. Itulah perumpamaan gue, tentang tidak terbatasnya bentuk cara melawan. Melihat segala situasi dan kondisi dan memanfaatkannya 100% demi  kemenangan dan nyawa. Tidak ada benar atau salah, tidak ada curang atau jujur, tidak ada pengecut atau pemberani. Bahkan menjadi cukup berani untuk jadi seorang pengecut demi menyelamatkan pantat(nyawa) kitayangberharga.
Saya pernah mendengar bahwa manusia yang diberi talenta untuk berlidah tajam, akan menyerang dengan kata- kata pedasnya,  lalu mereka berharap bahwa orang lain akan takluk setelah  itu. Dengan hormat,kepada semua orang yang merasa bacotnyadapat menaklukkan orang cuma karena orang yang dibacotin tidak membalas,faktanya kata- kata hanyaakan melukai emosional. Apapun sumpah serapahyang diberikan, tidak akan merubah status apapun. Mereka yang berlidah tajam akan mudah ditaklukkan dan dibunuh, seperti rezim membungkam parademonstran.Karena pada dasarnya mereka membatasi instrumen bertahan dirinya, dan merasa orang yang bungkam tidak mampu mencelakakan mereka.Percayalah,saat tidak ada batasan hukum yang bisa melindungi kalian orang- orang berlidah tajam, maka kalian tak lebih dari krim yang dengan mudah dihancurkan. Jangan dorong orang ke titik itu.
Seorang dapat dengan mudah, dengan sombongnya menyuguhkan bentuk- bentuk indah dari beladiri, tp tanpa kejujuran, dan keefektifan, semua hanyalah omongkosong. Efektif dan jujur dalam bergerak, jangan berlebihan,janganterburu- buru, jangan aneh- aneh, selesaikan secepatnya, jangan membuatterlalu banyak bunga, ini bukan kontes keindahan. Bukan lg benar atau salah, tapi tepat atau tidak tepat. Lihat siapa musuhnya, dantaklukkandengan segala cara.
Mengapa beladiri itu bukan kompetisi? karenatidak ada kejujuran dalamkompetisi, pada satu titik beladiri harus mematikan lawan dengan caraapapun juga. Dengan kompetisi dan aturan,inti sari dari mengoptimalkan segala kemampuan menjadi hilang. Apakah mungkin untuk melakukan aksi menggigit bila sudah dalam posisi terkuncidalam kompetisi, atau menusuk mata dan hal lain yang sifatnya mematikan dalam sebuah iklim perlombaan ?
Orangyang hidup dalam jalanbeladiri mengerti bahwa mereka tidak boleh, tidakbisa dan tidak akanpernah membuka celah untuk serangan pada dirinya.Mereka secara rutin akan selalu memeriksa dirinya dan mencobameningkatkan kefektifandirinya. Mereka tidak akan memancing sebuahpermusuhan, karena mengertibahwa hal kecil akan bisa berkembang menjadibesar, sehingga berpeluanguntuk menjadi maut untuk dirinya. Merekatidak berteman, tidakberistri, tidak berhubungan dengan individu lainselain dirinya dantidak menciptakan keterikatan pada apapun, karenasadar bahwa setiapikatan dapat mencelakakan orang lain maupun dirinya.Sebagai contoh,mungkinkah seratus persen mengoptimalkan pertahanandiri, saat pikiranterpecah antara melindungi diri, atau melindungi yangdisayangi.
Hidup di jalan beladiri berarti 100% mengabdikan diri, segenap jiwa dan raga pada jalan ini. Seumur hidup mengasah diri

Jiwa kesatria

Yang Berputar Kekanan pasti lebih Kuat


Salam Persaudaraan ,..

Teruntuk saudaraku SH yang berada di semua penjuru mata angin,semoga rahmat dankeselamatan senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi MuhammadSAW,sang revolusioner jaman jahiliyah yng kelam ,menuju kepadapembaharuan jaman yang cerah,amin.
kepada saudaraku sedulur tunggalkecer dari pemahaman SH manapun,semoga masih tetap kokoh berdiri diatasjalan JURUS jujur dan lurus,menjadi penerang dalam hidupbermasyarakat,beragama,berbangsa dan bernegara,senantiasa amar ma'rufnahi munkar dengan bekal Gaya hidup seorang Pendekar yang setia kepadahati nurani berdasar Ketuhana Yang Maha Esa.
Permisi kepada parasesepuh SH yang secara langsung atau tidak langsung ,mendengar ,melihat,merasakan Tulisan saya,saya hanya seorang yang mencoba keluar darilumpur hidup yang semkin saya bergerak ,ternyata malah semakintenggelam begitu ibaratnya.saya hanya satu dari sekian banyak kadhangyang terus haus mencari kebenaran menuju hidup yang selamat sejahteradi dunia dan akhirat.Oleh karena itu apabila ada tulisan dan pemikiransaya yang melenceng dan tidak sesuai dengan etika Setia Hati ,sudilahkadhang,dan panjenengan para sesepuh untuk mengingatkan dan membimbingpada muara Pencerahan.



selanjutnyamengenai ke rohanian atau Ke-SH an, bukannya pelit atau tidak mauberbagi informasi mas,tapi saya pribadi masih sangat dangkal tentangSH.karena yang selama ini kami pahami adalah koreksi atas semuaperjalanan hidup lalu di cross check dengan Pepatah dan Pepacuh SH,tentu saja nasihat tersbu didapat dengan cara anjang sana ke parasesepuh SH,apapun itu jenis SH nya.jadi jika saya harus share dnenganpanjenengan ,itu pun hanya sebatas pengalaman hidup ,sedangkan sayapribadi juga masih sangat muda.belum banyak makan asam garam,saya hanyamanusia lemah yang pernah terombang ambing seperti buih dilautan,seperti kendaraan hilang kemudi,dan terjebak dalam lumpurkenistaan.saya pernah sangat jatuh,dan tersungkur,saya putus asa,tapiakhirnya saudara saudara di SH dan nasihat para sesepuh lah yangmembuat saya mampu bertahan hidup hingga detik ini.sesungguhnya bilasaya tidak salah mengartikan ,kita ini ber-SH adalah : bagaimana kitabercara hidup sebagai pendekar SH,bagaimana kita ini bergaya hidupsebagai pendekar SH,menuntun kita untuk menjalankan agama dankepercayaan kita,tidak lebih dari itu cita cita khan ?misalnya menjadiorang yang sakti mandraguna,sebab SH itu memang tidak punya apaapa,tidak bisa apa apa,tapi juga tidak akan apa apa..hanya kekuatanAlloh yang bersarang dalam jantung hati kita sebagai AS,tentunya jikakita keluar dari AS maka kita akan tergelincir,tergilas oleh cakra yangberputar ke kanan,jika kita ke kiri tentunya akan terpental ,karenaputaran kekanan selalu lebih kuat ,lebih dahsyat.ini sudah takdirmas,kita tidak bisa berexperiment atau coba coba untuk menemukan carabaru bagaimana agar ke kiri tapi aman.itu sangat mustahil.
semogasedikit pemaham saya tentang SH ini bisa dijadikan perenungan kitabersama ,untuk saling berbagi informasi dan pengalaman hidup dalamjalan yang pernah salah,menuju jalan nya JURUS jujur dan lurus.
Ada beberapa Pertanyaan dari Kadhang SH yang masuk ke email saya :

JkaSH itu dilandaskan atas dasar sedulur tunggal kecer, tapi mengapa masihsering perselisihan terjadi antara PSHT dan SH Winonggo padahal darisatu guru yang sama yaitu Ki Ngabai surodiwiryo....???

adaPepatah buat Pendekar" menang ora kondang, kalah dadi omongan"( menangtidak akan terkenal,tapi jika kalah akan jadi pembicaraan) .
jikaperselisihan terjadi maka itulah yang akan di kenal dan dikenang olehbanyak orang.karena setitik nila jatuh di susu maka rusaklah sususebelanga.maka sebarkan amar ma'ruf nahi munkar.Perselisihan yangterjadi,hanya dilakukan bagi mereka yang tidak nrimo atas masukan danpendapat dari saudaranya,adigang adigung adiguna,jelas itu bukan watakpendekar SH.saya berani berkata'selama kadhang SH ini mengamalkan ilmueyang suro,maka perselisihan hanyalah tukar pendapat,bukan tukar bakuhantam.jika masih ada yang menyebar keonaran dengan dalih SHT denganSHW,itu teroris,itu bukan orang SH.

AjaranPSHT maupun SH Winonggo sama-sama untuk kebaikan dan keselamatan tapimengapa selalu dipertentangkan antara Ajaran PSHT dan SH WinonggoTolong!!! Jelaskan...???

maaf sebelumnya mengenai ajaranatau keilmuan,saya tidak memiliki hak untuk menjelaskan,karena sayamasih dangkal,itu lebih pas jika beliau para sesepuh.
Namun saya bisa memberikan gambaran pendapat secara umum ,mohon maaf sebelumnya jika kurang berkenan dengan pemahaman saudara.:
inihanya masalah Keimanan saja,bukankah kita memiliki sumber atauAS,seperti halnya roda yang berputar pasti memiliki sumbu,jika keluardari sumbunya pasti akan terpental ,tergilas.begitu juga kitamanusia.memiliki AS yaitu Alloh SWT,aturan ntuk mengenal NYa,sudah diajarkan dalam agama dan kepercayaan masing masing,Negara sudahmewajibkan untuk saling menghargai.Ilmu SH juga begitu,ragam dan carapenyampaiannya.
saya fikir murid eyang suro sangat kreatif.dengantanpa merubah asalnya,tapi memodifikasi cara penyampainnya saja,karenasaat itu terkait dengan situasi kondisi jaman penjajahan.
tapi saya kurang yakin jika akhirnya hingga sekarang antara SH ini dan SH itu berubah keasliannya.saya kurang tahu itu.
dari berbagai sumber kadhang SH winongo,SHT,PSH,intinya di tujuannya sama.muaranya sama.cuma taraf awalnya yang sedikit berbeda.

Sebenarnya yang tidak direstui, PSHT atau SH Winonggo oleh Ki Ngabai Surodiwiryo???.....

Jikasalah satunya ada yang tidak direstui,itu memang prinsipil.menurut saya,guru besar memegang kunci dari semua pertanyaan kita ini.apa yangterucap dari beliau Eyang suro.kebenarannya sampai sekarang ini tidakada yang mengetahui,apa sebenarnya dibalik semua ini .? tapi jika andamau seperti saya ,untuk mengejar dan mengejar terus kebenaran sejarahSH ,mari kita sama sama mencarinya,karena tonggak sejarah sebenarnyapasti ada,dan itu hingga kini masih murni,bagaimana?

Selamat bersaing menuju jalan kebenaran,smoga tetap berada di poros AS,dan berputar kekanan !

Salam Persaudaraan

"SETIA-HATI"

SETIA-HATI ITU SATU

Setia Hati itu SATU

SH itu Satu .., Satu itu Tunggal.. , Tunggal itu Esa ..Diri saya adalah diri kamu,cahayamu adalah cahayaku,..kamu adalah saudaraku ,kamu adalah aku,Satu ..Siji ..Tunggal nggak ada pemisahnya.Apa yang ingin kamu ketahui tentang SH Jika kamu niat dari hati yang paling dalam ..maka aku sudah berkewajiban untuk menyampaikannya kepadamu.. hingga kamu faham dan mengerti ,lalu memperbaiki prilakumu ,hingga kamu bergerak seperti "JURUS" : JUJUR dan LURUS ..


Manusia ketika baru dilahirkan ,keluar dari rahim ibu adalah sudah SH,manusia yang baru dilahirkan itu suci,menjadi orang SH itu suci lahir tumusing bathin.
Orang SH yang ber-SH akan mengerti bahwa manusia ada dimana mana dan takkan kemana mana.Orang SH tidak perlu polah atau bertingkah untuk menunjukkan SH nya ,SH itu tidak kelihatan tapi ada,SH itu ada tapi tidak kelihatan.SH bukan gambaran ,tapi SH adalah Perjalanan..
orang SH itu mengerti Jurus:jujur dan Lurus,tidak "ngawur".orang SH itu tidak bisa apa apa,tapi jika ALloh menghendaki jangankan sesama manusia,Gunung pun jika ALloh menghendaki maka akan runtuh.Karena berdirinya orang SH juga berdirinya Alloh,segala perbuatan kita adalah untuk Alloh "sholatku,ibadahku,hidup dan matiku adalah karena dan untuk Alloh"..karena orang SH ,selalu "ngiket rosoning bathin sak durunge di ucapno "mengikat rasa bathin sebelum di ucapkan,artinya segala perbuatan buruk atau baik,ketika itu masih dalam bathin pun ,Alloh telah tahu,hati hatilah dengan bathinmu...,kita bisa saja membohongi orang lain,tapi tidak dengan Alloh,karena suatu saat kebohongan itu pasti akan di buka oleh Alloh.
Marilah saudaraku; kita pegang apa yang telah di wasiatkan Eyang Soero "saat aku telah tiada nanti,semua orang SH adalah satu ,saudara,tidak ada perbedaan."
kadhang pendekar SH, saya adalah anda..anda adalah saya ,saya dan anda adalah tunggal ,satu ,Esa,dalam SH.mari kita saling mengingatkan..dengan prinsip :tidak ada yang harus diperdebatkan untuk mencari Ke AKUAN..,si hebat ..yang murni ada dalam keyakinan bersih Hati orang SH yang ber SH.insyaalloh tulisan ini membantu mewujudkan Persaudaraan .amiien

Rumpun SETIA-HATI

RUMPUN "sETIA-HATI"



Berikut adalah Rumpun Rumpun Setia Hati :

1. Persaudaraan Setia Hati (Panti) pendiri : Ki Ng Surodiwiryo tahun : 1903 di surabaya
keterangan : SH ini tdk berorganisasi tp masuk paguyuban,SH ini bisa disebut SH induk / sumber dr semua SH. dan perlu di ketahui sh ini masih ada dan aktif. dan secara ekplisit tdk ada lambang. Alamat Jl Gajah Mada No 41, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

2. Setia Hati Tuhu Tekad.(SHTT) pendiri : Raden Singgih tahun : 1918 di madiun  nama awal SH ini adalah Suci Hati lalu saat masuk IPSI namanya dirubah mnjadi SHTT.  SH yg satu ini secara keilmuan tdk ada hubungan sama sekali dgn SH Eyang Suro . Padepokan SHTT berpusat di Ds.Sewulan  Kec Dagangan Kab.Madiun

3. Persaudaraan Setia Hati Terate pendiri : Ki hardjo utomo tahun : 1922 di Pilang Bango Madiun Di awal perintisannya, perguruan pencak silat yang didirikan Ki Hadjar ini diberi nama Setia Hati Pencak  Sport Club (SH PSC) 1942 berganti nama lagi menjadi Seti Hati Terate. Kabarnya, nama ini merupakan inisiatif Soeratno Soerengpati, siswa Ki Hadjar yang juga tokoh perintis kemerdekaan berbasis Serikat Islam. pada tahun 1948, Soetomo Mangkoedjojo, Darsono dan sejumlah siswa Ki Hajar, memprakarsai terselenggaranya konferensi pertama Setia Hati Terate. Hasilnya; sebuah langkah pembaharuan diluncurkan. Setia Hati Terate yang dalam awal perintisannya berstatus sebagai perguruan pencak silat di rubah menjadi “organisasi persaudaraan” dengan nama “Persaudaraan Setia Hati Terate”.

4. Persaudaraan Setia Hati (SHO) pendiri : Ki Munandar Haryo Wiyoto& 50 kadhang setia hati. tahun : 1932 di Semarang. Organisasi Persaudaraan Setia Hati dalam perjalanan waktu awalnya bernama SHO (Setia Hati Organisasi) Selanjutnya pada tahun 1972 Bapak Munandar Hardjowijoto sebagai Ketua Umum dimana pada periode inilah SHO diganti namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati (SH)

5. Persatuan Seni Silat Setia Hati (ESHA) pendiri : Kang Jasman tahun : 1939 di singapore
Nama Seni silat ESHA ini adalah dari singkatan Nama Asalnya SETIA HATI (SH) di tanah jawa logat bahasa mereka menyebuthuruf  S = ES, H= HA. maka dengan hal demikian perguruan ini di namakan ESHA.
pada saat Kang Munaji (Beliau adalah anak turun YUDONEGORO pengawal P.DIPONEGORO yg tinggal di wonosobo jawa tengah indonesia. adik kandung alm.jend Kunkamdani generasi ke 2 murid eyang Suro diwiryo  murid dari  eyang Munandar )menjadi utusan khusus presiden SOEKARNO untuk berjuang didaratan malaya. Pada akhirnya beliau bertemu dgn kang JASMAN/ wak JASMAN, wak jasman seorang polisi pemerintah malaysia, kang MUNAJI saat itu seorang tahanan politik dan terjadilah pengangkatan saudara,dg pengekalan pembentukan jurus gaduh Setia Hati esha/ ezhar,yang terdiri dari 7 jurus dan 13senaman jurus, yg mengandung semua permainan pencak  silat Setia Hati.

6. Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo Madiun. pendiri : R.D.H Suwarno tahun : 1966 di Madiun. Pada tanggal 15 Oktober 1965, Kami ( Soewarno ) merasa terpanggil untuk bergerak ( mengaktifieer ) kegiatan – kegiatan “S-H “(membentuk Organisasi SH baru sebagai Wadah Para Anggota Muda)  KARENA Sejak tahun 1964, “ S-H “ mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini disebabkan tidak lain karena keadaan juga, sebagian besar Saudara – saudara “ S-H “ sudah banyak yang lanjut usia ( tua ), ditambah dengan makin berkurangnya penerimaan Saudara baru. Banyak saudara “ S-H “ yang sudah sepuh satu per satu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara “ S-H “, dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yang demikian dibiarkan terus – menerus maka “ S-H “ lambat laun akan mengalami kepunahan.
SETIA HATI MENDIDIK MANUSIA UNTUK TAU BENAR  DAN SALAH , UNTUK BERBUDI LUHUR DAN TERUTAMA UNTUK TDK MENGINGKARI HATI
SALAM SETIA HATI

Arti Lambang

Arti Lambang PERSAUDARAAN ”SETIA HATI” WINONGO Tunas Muda 

 



1.PERSAUDARAAN “SETIA HATI

#Persaudaraan Yg Kekal
#Persaudaraan Yg Tdk Saling Mengingkari/ Menghianati
#Persaudaraan Yg Saling Samat Sinamatan
#Persaudaraan Yg Dalam Hubungan Batin Saling Pengertian Yg Dalam

2.YANG BERPUSAT DI DESA WINONGO Kota Madiun Jawa Timur Tempat Tinggal,rumah Kediaman Sang Pengasuh Yaitu Ki NGABEHI SOERODIWIRJO
#Tempat Pengasuh Menggembleng Para Siswanya Serta Mengembangkan ilmunya
#Tempat Pengasuh Mengakhiri Hayatnya Dan Di Makamkan di
WINONGO MADIUN
3.TULISAN WARNA PUTIH
Putih Mempunyai Arti Watak: Suci,
Tidak Bernoda, Benar/Kebenaran
Bahwa Ajaran PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Mengarah Pada Kebenaran Dan KeSUCIan untuk Mencapai Kebahagiaan Dunia Dan akhirat Atas Ridho TUHAN YANG MAHA ESA Atas Segala PetunjukNYA.

4.WARNA HITAM Sebagai Dasar Lambang
Hitam Mempunyai Watak Kuat,Teguh,
Mantap, Tabah

5.PERSENJATAAN /SENJATA
Perlengkapan Seorang Ksatria/ Prajurit. sebagai perisai, Pengayom, Piandel, Pelindung Dalam Arti Kesiap-Siagaan Bagi Seorang Ksatria/ Prajurit.

6.WARNA BIRU
Biru Mempunyai Watak Kamot, Berjiwa Besar Lapang Dada
Bagaikan Wataknya Jolodhini/ Laut
Bagai Wataknya Angkasa/ Langit Biru Yang Luas

7.WARNA BIRU BULAT BERGERIGI 36
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak Tekad Yang gilig/ Bulat Tekad Yang Utuh
Tekad Yang Tidak Mudah Goyah

8.BERGERIGI 36 Menyatakan
Jumlah JURUS KERAMAT
JURUS ANDALAN
Jurus Kesatuan Dan Persatuan Yang Berasal Dan Dihimpun Dari Seluruh Pelosok Tanah Air INDONESIA

9.WARNA MERAH BULAT,BERSINAR,
BERGERIGI 43 (MATAHARI)
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak: Tekad Yang Gilig/ Bulat, Utuh,
Tidak Mudah Goyah

10.MATAHARI BERSINAR KE SEGALA PENJURU Mempunyai Arti Watak:
Pemberi Daya Hidup Dan Kehidupan Umat
Segala Sumber Kehidupan
Pemberi Pepadhang Seluruh Bawono/ Jage Raya
MEMAYU HAYUNING BAWONO

11.WARNA MERAH Mempunyai Arti watak Berani Dalam Arti Kebenaran semangat dinamis

12.JUMPLAH 43 DALAM BENTUK GERIGI
Menyatakan Jumlah Jurus Dasar

13.SINAR KUNING KESEGALA PENJURU
SINAR/NUR CAHAYA MENGARAH KESEGALA PENJURU 360 DERAJAT Mempunyai Arti Watak Membuat Pepadhang Segala Penjuru Serta Kedamaian Dimana Kita Berada

14.WARNA KUNING Mempunyai Arti Watak Jiwa Yang Luhur
Jiwa Yang Adiluhung
Jiwa Yang Sangat Terpuji

15.JUMPLAH SINAR 36 Menyatakan Jumlah JURUS KERAMAT Yg Sangat ADI LUHUNG Dari Pe ninggalan Nenek Moyang Kita BANGSA INDONESIA


16.ANNO 1903
Bhw PERSAUDARAAN “SETIA HATI” lahir Atas Petunjuk TUHAN Yg MAHA ESA Pd Tahun 1903
Lahir Dan Berkembang Srta Ngremboko Memancar Dr bumi INDONESIA Ke Seluruh Pelosok Dunia Hingga Kini Dan Smpai Akhir Zaman, Serta Di anut Segala Bangsa Yg Tidak membedakan Kulit, Agama, pangkat Golongan
17.Mens Sana in Corpore Sano
Di Dalam Jiwa Yg Sehat Terdapat Badan Yg Sehat
DENGAN MENGOLAH RAGA SERTA BATIN UNTUK MENCAPAI KELUHURAN BUDI GUNA MENDAPATKAN KESEMPURNAAN HIDUP DEMI KEBAHAGIAAN Srta KESEJAHTERAANDUNIA AKHIRAT

18.TELUNG KETHENG DALAM KESATUAN SEGITIGA
Telung Ketheng Merupakan Pegangan Pokok Jenis Uang Logam Paling Kecil Dan Tidak Dapat Di Pecahkan Lagi
19.AMAR MARUF NAHI MUNKAR
Melaksanakan PerintahNYA Serta Meninggalkan LaranganNYA

20.BURUNG TERBANG MELAYANG DI LANGIT
Melambankan TUMURUNNYA WAHYU ILLAHI KEPADA PENGASUH Untuk Mengembangkan Serta Mengajarkan ilmu PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Sesuai Dgn Tujuan Pokok Yg Sungguh ADI LUHUNG